KRITERIA AIR MINUM YANG LAYAK UNTUK DIKONSUMSI

 


Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan dapat dipastikan tanpa pengembangan sumber daya air secara konsisten peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Oleh karena itu pengembangan dan pengolahan sumber daya air merupakan dasar peradaban manusia.

Dari Pengertian dan Definisi Air maka dapat di ambil kesimpulan bahwa salah satu faktor penting penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk kebutuhan air minum. Air bersih merupakan air yang harus bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit dan bahan-bahan kimia yang dapat merugikan kesehatan manusia maupun makhluk hidup lainnya. Air merupakan zat kehidupan, di mana tidak ada satu pun makhluk hidup di bumi ini yang tidak membutuhkan air.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Parameter kualitas air bersih yang ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 terdiri atas persyaratan fisik, persyaratan kimiawi, persyaratan mikrobiologis.


Berikut ini adalah Persyaratan Air Layak Dikonsumsi:
    Persyaratan  Fisik
Persyaratan fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Sementara suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas. Selain itu, air minum tidak menimbulkan endapan. Jika air yang kita konsumsi menyimpang dari hal ini, maka sangat mungkin air telah tercemar.
1. Persyaratan Kimia
Dari aspek kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi serta logam berat (misalnya Hg, Ni, Pb, Zn,dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan detergen. Ion logam berat dapat mendenaturasi protein, disamping itu logam berat dapat bereaksi dengan gugus fungsi lainnya dalam biomolekul. Karena sebagian akan tertimbun di berbagai organ terutama saluran cerna, hati dan ginjal, maka organ-organ inilah yang terutama dirusak
    Persyaratan Mikrobiologis
Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes yaitu Escherichia Colli, Clostridium Perfringens, Salmonella. Bakteri patogen tersebut dapat membentuk toksin (racun) setelah periode laten yang singkat yaitu beberapa jam. Keberadaan bakteri Coliform (E.Coli tergolong jenis bakteri ini) yang banyak ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air. Makin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, makin tinggi pula risiko kehadiran bakteri patogen, seperti bakteri Shigella (penyebab muntaber), S. Typhii (penyebab Typhus), Kolera, dan Disentri.

Nah demikian pembahasan mengenai kriteria air yang layak untuk dikonsumsi. Untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan maka kita harus cermat dalam memperhatikan air minum yang akan kita konsumsi. Air yang kita konsumsi harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mengandung bakteri, tidak mengandung campuran yang bias merusak organ tubuh seperti seng atau zat besi, dan tidak berasa.
Nah untuk air dengan kondisi yang dibawah standart kesehatan diatas sangat dianjurkan memiliki sarana atau insfrastruktur pengolahan air, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas air yang ada menjadi lebih baik. Hal ini wajib dilakukan demi menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup kita dan juga generasi setelah kita. Mengingat bahwa tidak semua kondisi air yang buruk itu terlihat mata, maka lebih baik kita mengantisipasi dengan menggunakan sarana pengolahan atau penyaringan air yang sudah ada dan terbukti keunggulanya.



Sore ini, para bapak kembali berkumpul. Tidak dalam keadaan wangi, tapi beraroma asam penuh keringat sehabis pingpong. Tidak heran, sebotol air mineral besar yang dibeli Pak Jono, segera habis menjadi rebutan.
Tapi entah siapa yang memulai. Sambil leyeh-leyeh melepas capek, tiba-tiba saja terjadi perdebatan tentang air minum. Cukup seru tampaknya. Aku sendiri tidak mengikutinya sampai aku bergabung dengan mereka, hingga tiba-tiba satu pertanyaan muncul.
“Mana yang lebih sehat Pak T, air mineral seperti dalam kemasan itu atau air bebas mineral seperti air RO, atau air isotonik untuk diminum?”, tanya Pak Jono.
“Entahlah Pak, bagi saya saat ini air terbaik adalah air minum yang tersedia di sini. Sebab air ini yang segera menghilangkan haus”, jawabku sekenanya.
Puas atau tidak, aku tak berpikir banyak. Sebab setelah mendengar jawabanku, Pak Jono sedikit melotot. Aku? Segera ngacir pulang ke rumah, ha…ha..ha.. Meski obrolan tak serius, di rumah, setelah mandi, pertanyaan Pak Jono masih menggelitikku.

Tidak ada komentar:
Write komentar

Lokasi strategis, tetapi mobil tankinya bikin rusak jalan didepan lokasi depotnya. Tolong pengelola bisa lebih bertangungjawab.


Iwan Kristiono

Local Guide - Tingkat 6